Bertempat di kampus STIE Tunas Nusantara, jl Budi Dewi Sartika
Jaktim, sabtu 22 Februari 2014, IES mengadakan workshop PROFIT METER
angkatan ke-2. Workshop ini menghadirkan narasumber Direktur Indonesian Entrepreneur Society (IES) Bambang
Suharno dan pencipta software profit meter Rizar Ananto.
Profit
Meter merupakan software IES yang diciptakan Riza Ananto dan telah
diuji coba di beberapa member IES. Melalui software ini, pebisnis dan
calon pebisnis dapat dengan cepat mengetahui potensi profit bisnis yang
akan maupun sedang dijalankan.
Bagi pebisnis pemula, software ini berfungsi seperti quick count,
yaitu semacam hitung cepat terhadap bisnis yang akan dijalankan. Kita
tinggal menginput jumlah modal, target laba, harga produk, Harga pokok
produksi (HPP), perkiraan jumlah transaksi per bulan biaya rutin dan
biaya lainnya. Setelah itu tinggal klik langsung terlihat hasilnya
sesuai target atau tidak. Jika sesuai, tinggal klik potensi penghasilan
bulanan selama setahun.
Jika tidak sesuai, bisa dilakukan revisi input baru misalnya modal
dikurangi, atau target disesuaikan, atau jumlah transaksi ditingkatkan
dan sebagainya.
Bagi pebisnis yang usahanya sudah jalan, tinggal menginput data yang
sudah ada. Akan segera kelihatan potensi profit yang diraih dalam
setahun dan profit tiap bulan.
Profit meter bisa digunakan untuk menghitung profit beberapa bisnis
sekaligus sehingga kita bisa membandingkan potensi profit satu bisnis
dengan bisnis lainnya.
Dalam workshop ini Bambang Suharno menyampaikan Lima Kiat Praktis
Meningkatkan profit Bisnis sedangkan Riza ananto langsung membimbing
setiap peserta untuk menghitung bisnis dan melakukan simulasi dan bedah
kasus.
Peserta pada umumnya baru menyadari potensi bisnisnya masing-masing
sehingga ke depannya bisa dilakukan langkah-langkah lanjutan untuk
mengembangkan bisnis. Kristiani, seorang dokter gigi yang punya klinik,
menyampaikan bahwa software ini sangat bagus sehingga bisa langsung tahu
potensi klinik. Peserta mendapatkan simulasi profit dari klinik, usaha
souvenir, usaha susu kedelai, dan warung sembako. Masing-masing memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Endro, seorang peserta dari karawang
yang juga memiliki beberapa klinik kesehatan, menyampaikan, setelah
menggunakan profit meter ia menyadari bahwa usaha jasa kesehatan tingkat
profitnya cukup besar, jadi tinggal mengupayakan bagaimana tingkat
keramaian klinik, misalnya dengan edukasi customer dan promosi di media
dan sebagainya.
Workshop angkatan selanjutnya akan dilaksanakan Sabtu 22 Maret 2014.
Biaya masih sama dengan angkatan sebelumnya, yaitu Rp. 500.000, sudah
termasuk gratis install profit meter yang nilainya sebesar Rp 750.000.
Untuk member IES cukup bayar Rp 50.000. member juga mendapatkan gratis
software.
pendaftaran hubungi 021 70228877 (Dwijo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar